Peran masyarakat dalam mencegah penyimpangan anggaran di Palopo sangat penting untuk memastikan penggunaan dana publik yang transparan dan akuntabel. Menurut Bambang Widjojanto, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan anggaran dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi.
Dalam konteks Palopo, Walikota Palopo, Judas Amir, juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyimpangan anggaran. Menurutnya, “Masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara harus turut serta dalam mengawasi penggunaan anggaran demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.”
Salah satu cara masyarakat dapat berperan dalam mencegah penyimpangan anggaran adalah dengan aktif mengikuti proses perencanaan dan pengawasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Melalui partisipasi dalam rapat-rapat musyawarah desa atau kelurahan, masyarakat dapat memberikan masukan dan mengawasi alokasi dana yang telah disepakati.
Selain itu, masyarakat juga dapat membentuk lembaga pengawas independen seperti Forum Masyarakat Peduli Anggaran (FMPA) untuk melakukan monitoring terhadap penggunaan anggaran oleh pemerintah daerah. Dengan adanya lembaga ini, diharapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik dapat terjaga dengan baik.
Namun, peran masyarakat dalam mencegah penyimpangan anggaran di Palopo masih perlu ditingkatkan. Menurut data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), masih terdapat temuan penyimpangan anggaran di berbagai daerah termasuk Palopo. Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan anggaran harus terus ditingkatkan untuk mencegah praktik korupsi.
Dalam hal ini, Bambang Widjojanto juga menekankan pentingnya peran media massa dalam membantu masyarakat dalam mengawasi penggunaan anggaran. Melalui liputan yang jujur dan berimbang, media dapat menjadi penjaga kebenaran dan memperkuat peran masyarakat sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah.
Dengan demikian, peran masyarakat dalam mencegah penyimpangan anggaran di Palopo tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga merupakan kewajiban bersama untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh warga. Semoga dengan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, praktik korupsi dalam pengelolaan anggaran dapat diminimalisir dan Palopo dapat menjadi contoh tata kelola keuangan yang baik di Indonesia.